Raja Bayangan
Siang itu, kerbau, sapi, dan harimau
berebut minumam. Kancil tidak ikut serta. Kancil pun tidak ikut serta. Kancil
pun tidak berani mendekat, sebab ia dihardik ketiga hewan. Ia berlari menuruni
bukit.
Akhirnya, kancil kelelahan. Dia istirahat
dibawah pohon. Di samping pohon itu terdapat sumur tua. Air sumur itu jernih
sekali. Dia melihat kebawah. Dia melihat bayangannya sendiri.”Lho, siapa yang
berbuat jahat kepada temanku ya? Ah, ini pasti perbuatan harimau!’’ kata kancil
dalam hati.
Kancil mengamati lingkungan sekitarnya.
Dia tidak melihat harimau. Kemudian dia melihat lagi ke dalm sumur. Kepalanya
makin jelas terlihat.
“Siapa dibawah? Siapa namamu? Harimau kah
yang berbuat jahat?’’ tanya kancil.
Suara kancil menggema. Kalimat jawabnya
sama seperti yang diucapkanya. Kancil pun makin heran dan bingung.
Kancil melihat lagi ke dalam sumur. Dia
tambah yakin bahwa dibawah sana ada temannya.”Sabarlah! Aku akan membantumu!’’
kata kancil.”Bagaimana caranya ya?” lanjutnya dalam hati sambil merenung.
Pada saat kancil merenung, dari arah
belakang dan samping muncul tiga ekor harimau.
“Cil, jangan pura-pura sedih,! Dulu kamu
menipu kami sekarang jangan coba-coba! Kamu sudah terkepung! Menyerahlah, Cil!
Kami ingin menyantap daging mu tahu!” kata seekor harimau yang paling besar.
Kancil tidak bisa berlari. Dia
berpura-pura menyeka matanya sambil meratap, layaknya orang menangis.”Saya
tidak berpura-pura, kak! Justru sedang bingung. Sebab, didalam sumur ini ada
yang mengaku dirinya raja. Katanya, akulah raja . . . ! Bukan harimau . . . !”
teriak kancil.
Rupanya, pantulan suara dari dalam sumur
didengar oleh harimau. Harimau itu lalu mendekat kebibir sumur.
“Akulah raja!” teriak sang kancil.
“Akulah raja!” bunyi pantulan suara dari
dalam sumur.
“Hai, jangan mengaku-ngaku, ya! Akulah
raja dihutan ini!” seru harimau sambil melihat kedalam sumur lebih teliti.
“Apa rencanamu, Cil?!” tanya harimau
berkali-kali. Akan tetapi, tidak ada jawaban.
Harimau mengangkat kepalanya dari bibir
sumur. Lalu, ia melihat kebelakang.
“Selamat menjadi raja bayangan . . . !” teriak
kancil sambil berlari menjauh.
Harimau hanya tergencang. “ kita tertipu
lagi!” kata harimau kepada kedua temanya dengan kesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar